Welcome To My Blog

Kamis, 03 Februari 2011

E - Goverment

Definisi E-Government
Berbeda dengan definisi e-Commerce maupun e-Business yang cenderung universal, e-Government sering digambarkan atau dideskripsikan secara cukup beragam oleh masing-masing individu atau komunitas. Hal ini disebabkan karena berbagai hal:
Walaupun sebagai sebuah konsep e-Government memiliki prinsip-prinsip dasar yang universal, namun karena setiap negara memiliki skenario implementasi atau penerapannya yang berbeda, maka definisi dari ruang lingkup e-Government-pun menjadi beraneka ragam.
Spektrum implementasi aplikasi e-Government sangatlah lebar mengingat sedemikian banyaknya tugas dan tanggung jawab pemerintah sebuah negara yang berfungsi untuk mengatur masyarakatnya melalui berbagai jenis interaksi dan transaksi.
Pengertian dan penerapan e-Government di sebuah negara tidak dapat dipisahkan dengan kondisi internal baik secara makro maupun mikro dari negara yang bersangkutan, sehingga pemahamannya teramat sangat ditentukan oleh sejarah, budaya, pendidikan, pandangan politik, kondisi ekonomi, dari negara yang bersangkutan; dan
Visi, misi, dan strategi pembangunan sebuah negara yang sangat unik mengakibatkan terjadinya beragam pendekatan dan skenario dalam proses pengembangan bangsa sehingga berpengaruh terhadap penyusunan prioritas pengembangan bangsa.

Masalah definisi ini merupakan hal yang penting, karena akan menjadi bahasa seragam bagi para konseptor maupun praktisi yang berkepentingan dalam menyusun dan mengimplementasikan e-Government di suatu negara. Terkadang definisi yang terlampau sempit akan mengurangi atau bahkan meniadakan berbagai peluang yang ditawarkan oleh e-Government, sementara definisi yang terlampau luas dan mengambang akan menghilangkan nilai (value) manfaat yang ditawarkan oleh e-Government.

1. Definisi Lembaga dan Institusi Non-Pemerintah

Pertama-tama marilah dikaji terlebih dahulu bagaimana lembaga-lembaga non-pemerintah memandang ruang lingkup dan domain dari e-Government.
Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan e-Government sebagai berikut:

E-Government mengarahkan untuk penggunakan TI oleh semua agen pemerintahaan (seperti WAN, internet, mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang terkait dengan pemerintahan

Di sisi lain, UNDP (United Nation Development Programme) dalam suatu kesempatan mendefinisikannya secara lebih sederhana, yaitu:

E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT- Information and Communicat-ion Technology) oleh pihak pemerintahan.

Sementara itu, vendor perangkat lunak terkemuka semacam SAP memiliki definisi yang cukup unik, yaitu:

E-Government adalah sebuah perubahan yang global untuk mempromosikan penggunaan internet oleh pihak pemerintah dan pihak yang terkait dengan nya.

Janet Caldow, Direktur dari Institute for Electronic Government (IBM Corporation) dari hasil kajiannya bersama Kennedy School of Government, Universitas Harvard, memberikan sebuah definisi yang menarik, yaitu:

E-Government bukanlah sebuah perubahan fundamental yang berjangka pendek pada pemerintahan dan kepemerintahan dan hal itu kita tidak dapat menyaksikan pada permulaan era industrialisasi.

Definisi menarik dikemukakan pula oleh Jim Flyzik (US Department of Treasury) ketika diwawancarai oleh Price Waterhouse Coopers, dimana yang bersangkutan mendefinisikan:

E-Government adalah membawa pemerintahan kedalam dunia internet, dan bekerja pada waktu internet.

2. Definisi Beragam Pemerintahan

Setelah melihat bagaimana lembaga-lembaga atau institusi-institusi mendefinisikan e-Government, ada baiknya dikaji pula bagaimana sebuah pemerintahan menggambarkannya.

Pemerintah Federal Amerika Serikat mendefinisikan e-Government secara ringkas, padat, dan jelas, yaitu:

E-Government mengacu kepada penyampaian informasi dan pelayanan online pemerintahan melalui internet atau media digital lainnya.

Sementara Nevada, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, mendefinisikan e-Government sebagai:
Pelayanan online menghilangkan hambatan tradisional untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dan bisnis dalam memakai layanan pemerintaha.
Operasional pemerintahan untuk konstitusi internal dapat disederhanakan permintaan operasinya untuk semua agen pemerintah dan pegawainya.

Pemerintah Selendia Baru melihat e-Government sebagai sebuah fenomena sebagai berikut:

E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi

Italia mungkin termasuk salah satu negara yang paling lengkap dan detail dalam mendefinisikan e-Government, yaitu:

Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communicat-ion Technology -ICT) yang moderen pada pengadministrasian kita, dapat dibandingkan menurut kelas aksi dibawah ini:
Desain komputerisasi untuk tambahan efisiensi operasional dengan inividu tiap departemen dan divisi.
Pelayanan komputerisasi untuk masyarakat dan perusahaan, sering kali mengimplementasi integrasi pelayanan pada departemen dan divisi yang berbeda.
Ketetapan akses ICT untuk pengguna akhir dari layanan informasi pemerintahan.

Ketika mempelajari penerapan e-Government di Asia Pasifik, Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank), mencoba mendefinisikannya sebagai berikut:

E-government adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat

Manfaat e-Government
Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan karakteristik dari setiap definisi e-Government, yaitu masing-masing adalah:
Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan
Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.

Secara jelas dua negara besar yang terdepan dalam mengimplementasikan konsep e-Government, yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, telah secara jelas dan terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep e-Governmnet bagi suatu negara, antara lain:
Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.

Dengan kata lain, negara-negara maju memandang bahwa implementasi e-Government yang tepat akan secara signifikan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara secara khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu, implementasinya di suatu negara selain tidak dapat ditunda-tunda, harus pula dilaksanakan secara serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang holistik, yang pada akhirnya akan memberikan/ mendatangkan keunggulan kompetitif secara nasional.

sumber : rifaiza.wordpress.com

Green ICT


Green ICT adalah sebuah konsep yang umumnya dikaitkan dengan upaya mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam lainnya, di samping emisi dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Pengaplikasian konsep Green ICT tersebar luas di berbagai proses bisnis. Intinya, pengusaha atau siapapun yang terkait dengan bidang ICT diharapkan dapat melakukan efisiensi untuk mendukung pelestarian lingkungan di sekitarnya.
Kemudian, kecanggihan layanan internet yang mendukung penggunaan electronic mail (e-mail) untuk berkomunikasi dengan kolega bisnis Anda dan transmisi data dengan cepat ikut mengampanyekan pengurangan penggunaan kertas, yang berarti semakin sedikit pohon yang ditebang untuk itu. Dengan berkurangnya penebangan pohon, sekali lagi kita akan menikmati emisi karbon yang rendah.
Efisiensi ramah lingkungan di sekitar bidang ICT termasuk menerapkan telekonferensi yang dapat mengurangi biaya perjalanan, yang berdampak pada penurunan emisi karbon, namun tetap mampu meningkatkan produktivitas usaha.
Namun sebenarnya, lebih dari itu, efisiensi ICT yang ramah lingkungan ternyata dapat membantu perusahaan di mana pun untuk juga menikmati efisiensi biaya yang luar biasa.
Jadi mari kita dukung Green ICT, ramah lingkungan, ramah biaya!

Sumber : http://microsite.detik.com/ads-detikcom/seremonial/175/2/pt-aplikanusa-lintasarta/green-promo-corporate-internet-anda

Elektronic Banking

Bank menyediakan layanan Electronic Banking atau
E-Banking untuk memenuhi kebutuhan Anda akan
alternative media untuk melakukan transaksi
perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang
dan ATM.
Dengan Electronic Banking, Anda tidak perlu lagi
membuang waktu untuk antri di kantor-kantor bank
atau ATM, karena saat ini banyak transaksi
pebankan dapat dilakukan dimanapun, dan
kapanpun dengan midah dan praktis melalui jaringan
elektronik, seperti internet, handphone, dan telepon.
Contohnya adalah transfer dana antar rekening
maupun antar bank, pembayaran tagigan, pembelian
pulsa isi ulang, ataupun pengecekan mutasi dan
saldo rekening.
Cara Mendapatkan E-Banking
Anda yang telag memiliki rekening Tabungan atau
Giro dapat mengajukan layanan E-Banking, yang
meliputi internet banking, mobile banking, phone
banking dan sms banking.
I. INTERNET BANKING
Anda dapat melakukan transaksi perbankan
(finansial dan non-finansial) melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan internet bank.
Jenis Transaksi :
− Transfer dana
− Informasi saldo, mutasi rekening, informasi
nilai tukar
− Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit,
telepon, handphone, listrik)
− Pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket
pesawat, saham)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi Internet Banking
− Jangan pernah memberitahukan User ID dan
PIN (Personal Identification Number) Anda
kepada orang lain, termasuk kepada petugas
dan karyawan Bank
− Jangan meminjamkan KeyToken pengaman
transaksi Anda kepada orang lain
− Jangan mencatat User ID Anda di tempat
yang mudah diketahui orang lain
− Gunakan User ID dan PIN Anda secara hatihati
agar tidak terlihat dan diketahui oleh
orang lain
− Pastikan Anda mengakses alamat situs bank
dengan benar. Pahami dengan baik situs
bank Anda
II. MOBILE BANKING
Adalah layanan perbankan yang dapat diakses
langsung melalui telepon selular/handphone GSM
(Global for Mobile Communication) dengan
menggunakan SMS (Short Message Service).
Jenis Transaksi
− Transfer dana
− Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi
nilai tukar
− Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon,
handphone, listrik, asuransi)
− Pembelian (pulsa isi ulang, saham)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi Mobile Banking
− Anda wajib mengamankan PIN Mobile
Banking
− Anda bebas membuat PIN sendiri. Jika
merasa diketahui oleh orang lain, segera
melakukan penggantian PIN.
− Bilamana SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/
dipindahtangankan kepada pihak lain, segera
beritahukan bank Anda terdekat atau segera
telepon ke Call Center bank tersebut.
II. PHONE BANKING
Adalah layanan yang diberikan untuk kemudahan
dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk
melakukan transaksi finansial non-cash melalui
telepon.
Jenis Transaksi
− Transfer dana
− Informasi saldo, mutasi rekening
− Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon,
handphone, listrik, asuransi)
− Pembelian (pulsa isi ulang)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi Phone Banking
− Anda wajib mengamankan PIN Phone
Banking
− Anda bebas untuk membuat PIN sendiri. Jika
merasa diketahui oleh orang lain, segera
lakukan penggantian PIN.
IV. SMS BANKING
Adalah layanan informasi perbankan yang dapat
diakses langsung melalui telepon selular/handphone
dengan menggunakan media SMS (short message
service)
Jenis Transaksi :
− Transfer dana
− Informasi saldo, mutasi rekening
− Pembayaran (kartu kredit)
− Pembelian (pulsa isi ulang)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi SMS Banking
− Jangan memberitahukan kode akses/nomor
pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain
− Jangan mencatat dan menyimpan kode
akses/nomor pribadi SMS Banking Anda di
tempat yang mudah diketahui oleh orang
lain.
− Setiap kali melakukan transaksi melalui SMS
Banking, tunggulah beberapa saat hingga
Anda menerima response balik atas transaksi
tersebut.
− Untuk setiap transaksi, Anda akan menerima
pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS
yang akan tersimpan di dalam inbox.
Keuntungan Electronic Banking
Mudah
1. dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.
2. hanya dengan menggunakan perintah melalui
komputer dan/atau alat komunikasi yang Anda
gunakan, dapat langsung melakukan transaksi
perbankan tanpa harus datang ke kantor bank
atau ke ATM (kecuali untuk ambil uang tunai).
Aman
1. Electronic Baning dilengkapi dengan security
user ID dan PIN untuk menjamin keamanan atas
transaksi yang Anda lakukan.
2. Beberapa bank juga menggunakan KeyToken
alat tambahan untuk mengamankan transaksi
finansial, seperti Internet Banking. Dengan
demikian, transaksi Anda semakin aman.
3. SMS Banking dilengkapi dengan sistem proteksi
dengan menggunakan kode akses/nomor pribadi
yang Anda pilih sendiri dan nomor ponsel yang
Anda daftarkan.

Sumber : www.bi.go.id/NR/rdonlyres/.../MengenalElectronicBanking.pdf

C - Generation

C-generation atau C-era pada dasarnya bukan mainan baru. Konvergensi bukan barang baru lagi karena pada kenyataan kita sudah bersentuhan bahkan mengimplementasikan. Handphone bukan sekedar menerima dan mengirimkan teks maupun suara. Tidak hanya smartphone yang bisa memberikan layanan multimedia, handphone biasa-biasa saja pun sudah bisa untuk berkirim gambar, video, atau menonton TV secara real time. Lebih-lebih lagi komputer yang terkoneksi internet. Berbagai layanan bisa tersaji dalam satu platform. Jika era TV digital benar-benar terealisasi, semakin mudah dan banyak saja layanan yang bisa diakses masyarakat.
Namun pada kenyataan, implementasi konvergensi tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa negara maju pun cukup sulit mengimplementasikannya seperti Cina, India, Inggris, Amerika, dan Belanda. Karena konvergensi tidak semata-mata penyatuan infrastruktur (become a single network). Harus pula dipikirkan konvergensi di sisi perangkat (C-device), pasar (C-market) yang berarti membahas kompetisi dan tarif, layanan (C- content service), dan regulasi (C-regulation). Permasalahan semacam inilah yang banyak dihadapi negara-negara lain. Justru bukan pada teknologinya.

Piramida Konvergensi
Paradigma di era konvergensi akan berbeda dengan paradigma lama yang berkembang saat ini. Di era konvergensi akan dianut paradigma piramida terbalik, dimana yang berperan besar adalah masalah layanan konten (content services). Konvergensi mengedepankan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan pilihan yang lebih banyak. Karenanya dibutuhkan layanan konten yang memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut. Bayangkan saat ini kita bisa mengakses informasi apa pun, mengikuti social media apa pun, berpartisipasi dalam layanan interaktif apa pun, dan menjual apa pun di internet. Kondisi ini akan dihadapi pula saat IPTV (dan juga TV digital) diterapkan.
Kombinasi layanan melalui single platform semacam ini akan menimbulkan tantangan tantangan lisensi dan regulasi di berbagai sektor ICT. Pada regulasi sebelumnya, sangat jelas perbedaan antara infrastruktur dan layanan, tapi regulasi ini tidak cukup untuk menghadapi era konvergensi dimanan infrastruktur dan layanan merupakan satu kesatuan. Karena itu diperlukan pendekatan perumusan regulasi. Pendekatan yang dilakukan beberapa negara dalam implementasi regulasi konvergensi diantaranya:
1.    legislative approach
2.    regulatory approach
3.    self-regulation approach
Tiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan, serta tidak ada satu pendekatan pun yang memberikan hasil optimal. Dalam implementasinya, digunakan lebih dari satu pendekatan atau kombinasi dari beberapa pendekatan.

sumber : http://biginaict.wordpress.com/2010/05/19/different-approaches-in-convergence-implementati

E - Learning

E-learning terdiri dari semua bentuk elektronik didukung belajar dan mengajar. Sistem informasi dankomunikasi, baik jaringan atau tidak, menjadi media tertentu untuk melaksanakan proses pembelajaran. Istilahini masih akan kemungkinan besar akan digunakan untuk referensi out-of-kelas dan pengalaman di-kelas pendidikan melalui teknologi, bahkan sebagai terus kemajuan dalam hal perangkat dan kurikulum.

E-learning pada dasarnya adalah jaringan komputer dan memungkinkan transfer keterampilan dan pengetahuan. E-learning meliputi aplikasi dan proses pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis komputer, peluang kelas virtual dan kolaborasi digital. Konten dikirim melalui intranet, Internet / extranet, tape audio atau video, TV satelit, dan CD-ROM. Hal ini dapat sendiri mondar-mandir atau instruktur yang dipimpin dan termasuk media dalam bentuk teks, gambar, animasi, streaming video dan audio.

Singkatan seperti CBT (Computer-Based Training), IBT (Internet-Based Training) atau WBT (Web-Based Training) telah digunakan sebagai sinonim untuk e-learning. Satu Hari ini masih dapat menemukan istilah-istilah yang digunakan, bersama dengan variasi e-learning seperti elearning, Elearning, dan eLearning. Istilah akan digunakan di seluruh artikel ini untuk menunjukkan validitas mereka di bawah lebih luas terminologi E-learning.



Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/E-learning